Fakta Menarik Perjalanan Bisnis Specs Indonesia

specs

Cleverufabet.bizĀ – Menggunakan sepatu bisnis bermerek terkenal seperti Adidas, Nike, specs ataupun Puma menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap pemain futsal atau siapapun yang memilikinya.

Dalam memilih sepatu, bukan hanya soal kenyamanan saja yang perlu di pertimbangkan melainkan juga bagaimana penampilan sepatu itu sendiri mulai dari desain, warna, serta teknologi yang di gunakan.

Namun untuk sebagian orang, soal merek dan tampilan bukan menjadi prioritas apalagi mereka yang memiliki keterbatasan dana.

Salah satu merek Indonesia yang begitu terkenal dan juga produknya banyak di minati para pencinta olahraga adalah merek Specs.

Dengan harga yang lebih terjangkau, Specs bisa solusi untuk mereka yang tidak memiliki anggaran besar namun tetap menginginkan sepatu yang berkualitas.

Tidak hanya itu, hal yang lebih penting lagi adalah menggunakan sepatu Specs sama artinya dengan membuktikan kecintaan kamu pada produk dalam negeri.

Perjalanan bisnis Specs Indonesia sendiri sangat inspiratif.

specs

Berikut 5 perjalanan bisnis Specs yang membuatnya kini kian berkibar di pasaran, termasuk di pasar Indonesia.

Awal Mula Pendirian Specs

Perjalanan bisnis Specs di industri sepatu olahraga tidak terjadi dalam waktu yang singkat.

Sejarah keberadaan Specs dimulai pada 1968 oleh pasangan Lucas dan Linda Sasmita melalui PT Panarub.

Awalnya, pasangan ini hanya memproduksi sandal dengan merek Lily hasil kerjasama dengan prinsipal asal Jepang.

Hingga akhirnya, rekanan kerja keluarga Sasmita mengalami kebangkrutan.

Saat itu pula, mereka berinisiatif membeli mesin-mesin dan perangkat produksi untuk di boyong ke Indonesia.

Sehingga sandal Lily bisa langsung diproduksi di Tanah Air.

Sandal ini pun mulai dikenal luas pada tahun 1970-an dan menjadi titik awal munculnya brand Specs.

Specs pun mulai terdengar beritanya di awal tahun 1979 dengan target pasar dalam negeri.

Awal keberadaannya pun jelas tidak sesukses seperti sekarang ini.

Sampai pada akhirnya, Lucas dan Linda menyerahkan urusan perusahaan ke anak semata wayangnya, Hendrik Sasmito.

Pria kelahiran 10 November 1962 terus mendalami bisnis keluarganya.

Namun Hendrik tidak butuh waktu lama memahami seluk beluk PT. Panarub.

Apalagi, dia sudah makan asam garam di perusahaan keluarganya itu.

Mulai dari Manajer Manufacturing pada 1988 hingga menempati posisi General Manager PT Panarub pada tahun 1990.

Masa Pengembangan

Hendrik mulai mengembangkan Specs dengan memperkenalkan sistem cold cement shoes (sistem tempel dingin) yang menjadi keunggulan produknya.

Sebelumnya, Specs masih menggunakan sistem vulkanisir seperti yang digunakan produk Bata. Langkah itu pun langsung menuai banyak pujian.

Di tangan Hendrik, perusahaan keluarga menjelma jadi perusahaan besar yang menjamah pasar-pasar luar negeri.

Nama Hendrik pun juga mulai di kenal perusahaan sepatu raksasa seperti Adidas.

Bahkan, Adidas mempercayakan produksi beberapa produknya di bawah kendali Hendrik pada 1988.

Posisi ini di manfaatkan Hendrik untuk melebarkan sayap pemasaran dengan menggandeng pemain-pemain sepakbola nasional seperti Rocky Putiray.

Sang legenda sepakbola Indonesia yang sudah malang melintang di kancah sepakbola internasional merupakan atlet pertama yang menjadi brand ambassador Specs.

Selanjutnya, Specs mendapatkan sertifikat ISO serta memamerkan teknologi-teknologi canggih pada sepatu olahraganya.

Menjadi Sponsor Bagi Dunia Olahraga

Pada tahun 2004, Specs memberanikan diri untuk dapat mensponsori tim professional Persikota Tangerang.

Pada tahun yang sama pula, Specs membuka toko pertamanya di Pasar Raya Grande dan flagship shop di Blok M Mall.

Tidak butuh waktu lama bagi Specs untuk menjadi buah bibir perbincangan anak muda yang menggemari olahraga.

paling menyita perhatian yakni sepakbola dengan sokongan prestasi Persipura Jayapura yang pada tahun 2005 menjuarai piala Liga Indonesia.

Specs yang menjadi sponsor resmi jersey apparel tim asal Indonesia Timur itu pun ikut kecipratan naik daun dan semakin di kenal di seluruh Tanah Air.

Semakin dikenal dan juga semakin disayang karena produk dalam negeri yang berkualitas baik membuat nama Specs seperti tidak ada rintangan dalam hal distribusi ke seluruh penjuru Indonesia.

Cristian Gonzales menyusul seniornya Rocky Putiray untuk mejeng pada iklan-iklan Specs pada tahun 2006 hingga kini.

Specs mulai merambah masuk ke dunia olahraga futsal ketika perusahaan ini mensponsori tim Elektrik PLN pada tahun 2007 yang menjuarai Liga Futsal Indonesia.

Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri

Di sisi lain, Specs juga melebarkan sayap di stribusinya ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pada tahun yang sama.

Hingga kini, sudah belasan atlet nasional dari cabang sepakbola dan futsal terpampang sebagai brand ambassador perusahaan lokal ini.

Sudah belasan teknologi sepatu olahraga yang di ciptakan demi menunjang performa sepatu di lapangan.

Begitu juga berbagai macam model sepatu futsal, sepakbola, lari, bulutangkis, dan apparel tersedia bagi pencinta dunia olahraga.

Andalan di Dunia Olahraga Futsal

Di dunia futsal sendiri, nama-nama yang sudah tidak asing seperti Socrates M, Yos Adi W, Caisar Silitonga, Randy Akank Satria, Bambang Bayu, dan Tely S juga sudah pernah terpampang ganteng di laman resmi Specs.

Itu artinya, Specs Indonesia kian populer di bidang olahraga futsal dan terbukti menjadi andalan bagi atlet-atlet futsal ternama.

Itulah cerita singkat bagaimana perkembangan bisnis Specs Indonesia hingga bisa berkembang seperti sekarang ini.

Specs memiliki reputasi yang baik bagi kalangan atlet dan produk-produknya sering menjadi andalan dalam berbagai cabang olahraga.

Produk Specs mana yang juga menjadi andalan di bidang olahraga favoritmu? Jangan ragu membeli produk-produk dari Specs karena dibekali dengan kualitas yang baik dengan teknologi termutakhir.

Yuk, cintai dan andalkan produk lokal dengan menggunakannya! (Walter Pinem)

 

BACA JUGA

REAL MADRID TEKEN KONTRAK BARU BERSAMA ADIDAS